Sabtu, 08 Februari 2014

Keluarga itu tongkatmu berjalan, dan selamanya juga akan begitu :')

Kemarin adalah hari haru yang bernuansa pilu, temanku terisak-isak meluapkan isi hatinya yang tertutup rapat. Suasana hening menemani kami untuk mendengarkannya. Caranya berbicara, lantunan sikap dan ego nya ini ternyata tidak sembarang terjadi. Kami tertegun saat telah mengetahuinya. Diam dan ikut berduka.

Kami menyadari bahwa kisah ini warna-warni, yang kami anggap warna itu sama ternyata berlipat kali berbeda. Aura kesedihan mendalam terpancar dari caranya bercerita, menunjukkan bahwa ia bukanlah gadis yang selalu berani. Temanku ini merasa sangat takut. Karena dia merasa dia sedang sendirian.

Temanku ini belajar menguatkan dirinya sendiri, tak bergantung dengan yang lain dan memikirkan dirinya sendiri. Tapi kami tidak sepertinya, yaaaah itu karena kami memiliki kisah warna yang berbeda. Lingkupan cerita yang berbeda. Keluarga.

Aku menggulingkan air mataku disela-sela pipiku, kemudian menghapusnya kembali agar terlihat lebih kuat. Disini temanku yang terluka, dia sedang sendirian. Tak pantas aku terlihat lemah. Dia terlihat lelah untuk menghadapi situasi pilu ini, tapi apa daya kami ? menguatkannya pun tak akan mengubah situasi itu. Karena itu kami ingin tetap ada disisinya, mendengarkannya dan menjadikan dia bagian dari diri kami. Bagaimana bila aku ada diposisinya ? Aku sangat mencintai keluargaku, dan cintaku ini tak berbanding terbalik dengan duka temanku.

Aku ikut terhanyut cerita tragisnya, membuatku terbayang bila Ibuku mengalaminya. Bila bapak dan adikku yang seperti kisahnya. Aku takut Ibuku lelah menjadi Ibu dan Bapakku lelah menjadi Bapak. Aku takut kehilangan momen berharga selama aku diciptakan. Aku sungguh takut YaAllah.

Lewat coretan ini aku tak sepenuhnya menggambarkan duka temanku, coretan ini tak sebanding dengan duka yang dirajutnya. Aku hanya ingin menegaskan kembali kepada setiap orang yang membaca ini. "Keluarga itu tongkatmu berjalan, Bila berhasil menjaganya, apapun lukamu dan sakitnya setiap lekuk tubuhmu, Kamu masih bisa berjalan." Dan juga coba tegaskan dalam hidupmu bahwa kamu sangat mencintai keluargamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar